Gambar:Ilustrasi. |
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mineral berasal dari dalam
tanah. Tanaman yang di tanam di atas tanah akan menyerap mineral yang di
buthkan untuk pertumbuhan dan kemudian di simpan dalam akar, batang, daun, bunga,
dan buah. Hewan makan tanaman dan akan menyimpan mineral dalam tubuhnya.
Manusia memperoleh mineral melalui konsumsi pangan Nabati maupun Hewani.
Mineral di dalam
tubuh manusia terdiri dari kalsium, yodium, besi, magnesium, fosfor, kalium,
flor, mangan, nikel, selenium, silicon, dan seng. Mineral di golongkan menjadi
mineral Makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang di butuhkan
tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro di butuhkan
kurang dari 100 mg sehari ( Almatsier,
2001 ).
Di samping itu
mineral berperan dalam berbagai tahap metabolism, terutama sebagai kofaktor dalam
aktifitas enzim – enzim. Keseimbangan ion – ion mineral di dalam cairan tubuh
di perlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim – enzim, pemelihara keseimbangan
asam basa, membantu transfer ikatan – ikatan penting melalui membran sel dan
pemeliharaan kepeka’an otot dan saraf terhadap rangsangan (Kristani, 2010).
Makro mineral terdiri dari Natrium,
kalsium ;kalium,klor, magnesium,fosfor,sulfur. Setiap jenis makro mineral
mempunyai fungsi dan sumber pangan baik dari hewani maupun nabati.
1.2. Tujuan
·
untuk mengetahui jenis,
Sumber, Dan Fungsi makro mineral dalam tubuh.
·
Untuk megetahui Absorpsi dan
Ekskresi makro mineral dalam tubuh
·
Untuk mengethui kelebihan
dan kekurangan makro mineral dalam tubh
BAB II
PEMBAHASAN
MAKRO MINERAL
Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan
penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ
maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Selain itu juga berperan dalam berbagai
tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim (Almatsier, 2001).
Mineral merupakan senyawa esensial untuk berbagai proses
selular tubuh. Tanpa adanya mineral, tubuh tidak mungkin dapat berfungsi dengan
semestinya. Mineral juga berperan penting dalam pembentukkan struktural dari jaringan
keras dan lunak, kerja sistem enzim, kontraksi otot dan respon saraf serta
dalam pembekuan darah. Mineral yang diperlukan tubuh dapat dibagi menjadi 2
kelas, yaitu makromineral dan mikromineral (Yuniastuti,
2008).
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal
sebagaian enzim dan sangat penting dalam pengandalian komposisi cairan tubuh 65
% adalah air dalam bobot tubuh (Proverawati, 2009).
Makromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh
dalam jumlah yang cukup besar, sebaliknya mikromineral adalah mineral-mineral
yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Yang termasuk di dalam kelas
makromineral adalah kalsium, fosfor, magnesium, besi, iodin, dan kalium,. Saat
tubuh kekurangan asupan mineral-mineral tersebut, tubuh mengambilnya dari otot,
hati dan bahkan tulang (Purwitasati,2009).
KEBUTUHAN MINERAL
Untuk pemeliharaan
fungsi tubuh, manusia memerlukan mineral dalam jumlah tertentu. Mineral yang
dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan nama mineral makro dan
mineral mikro.
Intake (asupan)
makanan sehari-hari, membantu manusia mendapatkan zat yang diperlukan
tubuh.Yodium, yang ditengarai banyak tidak dijumpai pada garam yang beredar di
daerah Jepara, termasuk salah satu zat gizi mikro yang sangat diperlukan tubuh.
Dinamakan mineral mikro, karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah kurang dari
100 mg saja. Jumlah yang sangat kecil memang, tapi sudah mencukupi bagi tubuh
Akibat kekurangan
yodium adalah munculnya penyakit gondok. Bahkan tidak tanggung-tanggung,
Lembaga Konsumen Indonesia (LKI) Jepara mengutip UNICEF (Suara Merdeka, 18
April 2007) mengatakan bahwa dampak kekurangan yodium ada hubungannya dengan
penurunan IQ 10ñ15 poin pada anak-anak.
Remaja pun, apabila
kekurangan asupan yodium tidak lepas dari kemungkinan itu. Dampak lain, di
antaranya keguguran pada ibu hamil. Pada orang dewasa, bisa menyebabkan
gangguan fungsi mental
(Paath, 2005).
(Paath, 2005).
KLASIFIKASI MINERAL
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan
menjadi 2, yaitu :
1. Mineral Organik
1. Mineral Organik
Adalah mineral yang dibutuhkan
serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat kita peroleh melalui makanan yang
kita konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran serta
buah-buahan, atau vitamin tambahan (Juniastuti,
2009).
2. Mineral Anorganik
Komponen-komponen
anorganik tubuh manusia terutama adalah natrium, kalium, kalsium, magnesium,
fosfor, klorida dan sulfur (Proverawati, 2009).
Contohnya:
Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain (Kristani, 2010).
Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain (Kristani, 2010).
Mineral
dibagi menjadi 2 yaitu mineral makro dan mineral mikro. mineral makro Yang
termasuk dalam mineral makro antara lain : Natrium, Klorida, kalium, kalsium, fosfor, magnesium
dan sulfur. Berikut penjelasan mengenai mineral makro.
Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100
mg / hari. Sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 15 mg / hari. Hingga
saat ini dikenal sebanyak 24 mineral yang dianggap esensial. Jumlah itu setiap
waktu bisa bertambah. Mineral makro terdiri dari Natrium. Klorida, kalium,
kalsium, fosfor, magnesium, dan sulfur (Behrman,1999).
Makro mineral
terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang dibutuhkan oleh
manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau
sebagai bagian dari struktur sel dan jaringan. Mineral makro diperlukan
atau terdapat dalam jumlah relatif besar, meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S, dan Mg (Mardela, 2007).
1.
NATRIUM (NA)
Natrium merupakan kation utama dalam
cairan ekstraseluler . 35-40 % terdapat dalam kerangka tubuh. Cairan saluran
cerna, sama seperti cairan empedu dan pancreas mengandung banyak natrium.
1.1.
Sumber
Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber
natrium yang lain berupa monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang
diawetkan dengan garam dapur. Makanan yang belum diolah, sayur dan buah
mengandung sedikit natrium. Sumber lainnya seperti susu, daging, telur, ikan,
mentega dan makanan laut lainnya.
1.2.
Fungsi
o menjaga keseimbangan cairan dalam
kompartemen ekstraseluer.
o Mengatur tekanan osmosis yang
menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel.
o Menjaga
keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang membentuk
asam.
o Berperan dalam transmisi saraf dan
kontraksi otot.
o Berperan dalam absorbsi glukosa dan
sebagai alat angkut zat gizi lain melalui membrane, terutama melalui dinding
usus sebagai pompa natrium.
o Dampak Kekurangan dan
Kelebihan serta AKG
1.3.
Akibat
kekurangan natrium adalah sebagai berikut :
o menyebabkan kejang, apatis dan
kehilangan nafsu makan
o dapat terjadi setelah muntah, diare,
keringat berlebihan, dan diet rendah natrium
Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang
dalam keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi.Jadi, taksiran kebutuhan
untuk orang dewasa yaitu 500 mg/hari
(renijuniastuti, 2009).
1.4.
Absobsi
dan Ekskresi Natrium
Natrium di absobsi secara aktif (membutuhkan energi).
Natrium yang di absobsi di bawa oleh aliran darah ke ginjal. Disini natrium di
saring dan di kembalikan ke aliran darah dalam jumlah yang cukup untuk
mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya
mencapai 90-99% dari yang di konsumsi, dikeluarkan melalui urine. Pengelkuaran
natrium ini di atur oleh hormone aldosteron, yang di keluarkan kelenjar adrenal
bila kadar natrium darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal untuk
mengabsorbsi kembali natrium. Dalam keadaan normal, natrium yang di keluarkan
melalui urine sejajar dengan jumlah natrium yang di konsumsi. Jumlah natrium
dalam urine tinggi bila konsumsi tinggi dan sebaliknya (Almatsier, 2001).
2.
KLOR (CL)
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi
klor tertinggi adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang),
lambung dan pancreas. (Irianto Kus, Waluyo Kusno.
2004 )
2.1. Sumber
Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur.
Beberapa sayuran dan buah juga mengandung klor.
2.2.
Fungsi
o
berperan
dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan ekstraseluler.
o Memelihara suasana asam dalam
lambung sebagai bagian dari HCL, yang diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim
pencernaan.
o Membantu pemeliharaan keseimbangan
asam dan basa bersama unsur-unsur pembentuk asam lainnya
o Ion klor dapat dengan mudah keluar
dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma darah guna membantu mengangkut
karbondioksida ke paru-paru dan keluar dari tubuh.
o Mengatur system
rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan tubuh ( Yupi, 2011 ).
2.3.
Dampak
Kekurangan dan Kelebihan serta AKG
Kekurangan klor terjadi pada
muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan. Dan jika kelebihan juga
bisa membuat muntah. Jadi AKG minimum klor sehari sebesar 750 mg( Oenzil,
1995).
2.4.
Absobsi
dan Ekskresi klor
Klor hamper seluruhnya di absobsi di dalam usus halus dan si
ekskresi melalui urine dan keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan
natrium. Kebanyakan keringat dihalangi oleh aldosteron yang secara langsung
berpengaruh terhadap kelenjar keringat (Almatsier, 2001).
3.
KALIUM (K)
Seperti halnya natrium, kalium merupakan ion bermuatan
positif , akan tetapi berbeda dengan natrium, kalium terutama terdapat di dalam
sel. Perbandingan natrium dan kalium di dalam cairan intraseluler adalah 1:10,
sedangkan cairan di dalam ekstra selular 28:1. Sebanyak 95 % kaliu tubuh berada
di dalam cairan intra selular.
3.1.
Sumber
Kalium
berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan segar/
mentah, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.
3.2.
Fungsi
o berperan dalam pemeliharaan
keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam dan basa bersama
natrium.
o Bersama kalsium, kalium berperan
dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
o Di dalam sel, kalium berfungsi
sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologic, terutama metabolisme energi
dan sintesis glikogen dan protein.
o Berperan dalam pertumbuhan sel.
3.3.
Dampak
Kelebihan dan Kekurangan serta AKG
Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan
melalui saluran cerna atau ginjal. Kehilangan banyak melalui saluran cerna
dapat terjadi karena muntah-muntah, diare kronis atau kebanyakan menggunakan
obat pencuci perut. Kebanyakan kehilangan melalui ginjal adalah karena
penggunaan obat diuretic terutama untuk pengobatan hipertensi. Kekurangan kalium
menyebabkan lesu, lemah, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau, dan
konstipasi.
Jadi,
kebutuhan minimum kalium sekitar 2000 mg sehari (Ester,
2006).
3.4.
Absobsi
dan Ekskresi Klaium
Kalium di absobsi dengan mudah di dalam usus halus. Sebanyak
80-90% kalium yang di makan di ekskresi melalui urine, selebihnya dikeluarkan
melalui feses dan sedikit melalui keringat dan cairan lambung. Taraf kalium
normal darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya menyaring, mengabsobsi
kembali dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium di
keluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran
di dalam tubula ginjal (Almatsier, 2001).
4.
KALSIUM
(CA)
Kalisum merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh
yang berada dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan
ekstraseluler dan intraseluler, kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi
sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan
menjaga permebialitas membrane sel. Kalsium mengatur kerja hormone dan factor
pertumbuhan (Suryo, 2010).
4.1.
Sumber
Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti
keju. Ikan dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium
yang baik, udang, kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun
singkong, daun lamtoro.
4.2.
Fungsi
o pembentukan tulang dan gigi
o kalsium dalam tulang berguna sebagai
bagian integral dari struktur tulang dan sebagai tempat menyimpan kalsium.
o Mengatur pembekuan darah
o Katalisator reaksi biologic, seperti
absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak, lipase pancreas, eksresi
insulin oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan asetilkolin.
o Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan
interaksi protein yaitu aktin dan myosin.
o Berperan dalam fungsi saraf, tekanan
darah dan fungsi kekebalan.
o Meningkatkan fungsi transport
membran sel, stabilisator membrane, dan transmisi ion melalui membrane organel
sel.
4.3.
Dampak
Kelebihan dan Kekurangan serta AKG
Kekurangan
kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang kurang
kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut terjadi osteoporosis yang dapat
dipercepat oleh keadaan stress (Sari,
2007).
Standar kebutuhan kalsium
·
Ibu hamil Dan menyusui : 1200 mg/ hari
·
Anak-anak usia 0-8 tahun : 600 mg/ hari
·
Umur 9-14 tahun : 700 mg/hari
·
Umur 15-17 tahun : 600 mg/ hari
·
Orang dewasa : 500-800 mg/ hari
·
manula
: 500 mg (Mubarak, 2007).
4.4.
Absobsi
dan Ekskresi Kalsium
Absorbs kalsium terjadi di bagian atas usus halus yaitu
duodenum absorbs kalsium terutama di lakukan secara aktif dengan menggunakan
alat angkut protein pengikat kalsium. Sedangkan absorbi kalsium pasif terjadi
pada permukaan saluran cerna. Kalsium yang tidak di absorbsi di keluarkan melalui
feses. Kehilangan kalsium melalui urine meningkat pada asi dosis dan pada
konsumsi fosfor tinggi, juga terjadi melalui sekresi cairan yang masuk ke dalam
saluran cerna, dan melalui keringat (Almatsier, 2001).
4.5.
Pengaruh Kelebihan dan
Kekurangan Mineral Makro
Konsumsi
Ca yang berlebihan dapat menyebabkan sulit buang air besar dan mengganggu
penyerapan mineral seperti zat besi, seng, dan tembaga. Kelebihan Ca dalam
jangka panjang akan meningkatkan risiko terkena hiperkalsemia, pembentukan batu
ginjal dan gangguan fungsi ginjal oleh karena itu konsumsi suplemen kalsium
jauh di atas kebutuhan sebaiknya di hindari.
5.
FOSFOR (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh,
sekitar 1 % dari berat badan. Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam
sel yaitu otot dan cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam
nukleat DNA dan RNA. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen structural
dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor berperan dalam reaksi yang
berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin
Trifosfat (ATP).
5.1.
Sumber
Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama
makanan kaya protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya,
kacang-kacangan serta serealia.
5.2.
Fungsi
o kalsifikasi tulang dan gigi melalui
pengendapan fosfor pada matriks tulang
o mengatur peralihan energi pada
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak melalui proses fosforilasi fosfor
dengan mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B.
o absorpsi dan transportasi zat gizi
serta system buffer
o bagian dari ikatan tubuh esensial
yaitu RNA dan DNA serta ATP dan fosfolipid.
o Mengatur keseimbangan asam basa
5.3.
Dampak
Kelebihan dan Kekurangan serta AKG
Kekurangan fosfor bias terjadi karena menggunakan obat
antacid untuk menetralkan asam lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga
tidak dapat diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga terjadi pada penderita yang
kehilangan banyak cairan melalui urin. Kekurangan fosfor mengakibatkan
kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.
Jadi,
AKG yang diperlukan:
- Bayi : 200-250 mg
- anak-anak : 250-400 mg
- laki-laki : 500 mg
- perempuan : 450 mg
- ibu hamil dan menyusui : 200-300 mg (Daik,2010)
- Bayi : 200-250 mg
- anak-anak : 250-400 mg
- laki-laki : 500 mg
- perempuan : 450 mg
- ibu hamil dan menyusui : 200-300 mg (Daik,2010)
Standar kebutuhan posfor 800 mg/ hari (Purwitasari, 2009).
Bila
kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga
dapat menimbulkan kejang (Irawan,
2007).
5.4.
Absobsi
dan Ekskresi Fosfor
Fosfor
dapat di absobsi secara efesien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah di
hidrolisis dan dilepas dari makanan. Absobsi aktif di bantu oleh bentuk aktif
vitamin D (Yuniastuti,2008).
5.5.
Pengaruh Kelebihan dan
Kekurangan Mineral Makro
Penggunaan
fosfor oleh tubuh salah satunya di tentukan oleh rasio antara kalsium dan
fosfor, yang idealnya bagi remaja dan orang dewasa adalah 1 : 1 kelebihan
fosfor terjadi bila rasio fosfor lebih kecil dari ½ atau 1 : 2. Kelebihan
fosfor dapat megganggu penyerapan mineral seperti tembaga dan seng serta dapat
pula memicu timbulnya hiposalsemia
6.
MAGNESIUM
(MG)
Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam
cairan interselular. Magnesium merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan
magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan
hemoglobin dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam
berbagai proses metabolisme. Magnesium terdapat dalam tulang dan gigi, otot,
jaringan lunak dan cairan tubuh lainnya.
6.1.
Sumber
Sumber utama magnesium adalah sayur hijau, serealia
tumbuk, biji-bijian dn kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta
cokelat merupakan sumber magnesium yang baik.
6.2.
Fungsi
Magnesium berperan penting dalam system enzim dalam tubuh.
Magnesium berperan sebagai katalisator dalam reaksi biologic termasuk
metabolisme energi, karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat, serta dalam
sintesis, degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA di dalam semua sel jaringan
lunak.
Di dalam sel ekstraselular, magnesium berperan dalam
transmisi saraf, kontraksi otot dan pembekuan darah. Dalam hal ini magnesium
berlawanan dengan kalsium.
Magnesium
mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email gigi.
6.3.
Dampak
Kelebihan dan Kekurangan (AKG)
Kekurangan magnesium bisa terjadi jika kekurangan protein
dan energi serta berbagai kompilasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi
atau penurunan fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak
melalui mulut (intravena)
AKG untuk orang dewasa untuk pria 280 mg/hari
dan wanita 250 mg/ hari (Daik,2010).
6.4.
Absobsi
dan Ekskresi Magnesium
Magnesium
terutama di absorbs di dalam usus halus dengan bantuan alat aktif dan secara
difusi pasif. Ekskresi magnesium menurun karena pengaruh kalsitonin, glucagon
PTH terhadap aresorpsi tubula ginjal. (Yuniastuti, 2008).
6.5.
Pengaruh Kelebihan dan
Kekurangan Mineral Makro
Kelebihan magnesium dalam jangka panjang sama dampaknya
dengan kekurangan magnesium yaitu gangguan fungsi syaraf. Gejala awal
kekurangan magnesium adalah mual, muntah penurunan tekanan darah, perubahan
elektrokardiografi dan kelambanan reflex.
7.
SULFUR
(S)
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti
vitamin tiamnin dan biotin serta asam amino metionin dan sistein.
Rantai samping
molekul sistein yang mengandung sulfur berkaitan satu sama lain sehingga
membentuk jembatan disulfide yang berperan dalam menstabilkan molekul protein.
Sulfur terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku
yang banyak mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku.
7.1. Sumber
Sumber
sulfur adalah makanan yang mengandung berprotein.
7.2.
Fungsi
Sulfur
Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam amino
yang mengandung sulfur yang diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan
dalam reaksi oksidasi-reduksi, bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline
serta membantu detoksifikasi. Sulfur juga berperan melarutkan sisa metabolisme
sehingga bias dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi dan
dihubungkan dengan mukopolisakarida.
7.3.
Dampak
Kelebihan dan Kekurangan (AKG)
Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang
belum diketahui adanya kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup
mengandung protein. Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan
protein.
Kelebihan
sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan
menghambat pertumbuhan.
Tabel
Sumber, Fungsi, gejala keracunan, Gejala Kekurangan
Mineral Makro
No
|
Mineral
|
Sumber
|
Fungsi
|
Gejala
Keracunan
|
Gejala
kekurangan (Defisiensi)
|
1
|
Natrium (Na)
|
-
Garam dapur, daging,
unggas, ikan, telur, susu
|
-
Memelihara keseimbangan
cairan dalam tubuh dan nilai osmotic (keseimbangan air di luar sel-sel tubuh)
-
Memelihara keseimbangan pH
& asam-asam.
-
Mengatur permeabilitas
sel, fungsi alat dan transmisi implus-implus saraf.
|
-
Hipertensi
|
-
Gangguan pada jantung dan ginjal.
-
Mual, kelelahan dan kejang
otot
-
Suhu tubuh naik
-
Nilai osmotic cairan
ekstraseluler turun.
|
2
|
Kalium(K)
|
-
Daging, unggas
-
Serealia, buah-buahan dan
sayuran.
|
-
Memelihara keseimbangan
air di dalam sel-sel tubuh.
-
Transmisi implus-implus
saraf
-
Memelihara keseimbangan
asam dan basa dalam tubuh
-
Sebagai katalisator dalam
reaksi kimia & biologis dalam tubuh
-
Memelihara denyut jantung
-
Mengatur pelepasan insulin
dari pancreas
-
Membantu dalam kontraksi
otot dan pertumbuhan.
|
-
Kelemahan otot
-
Denyut jantung tidak tratur
|
-
Kelemahan otot
-
Gangguan pernafasan
-
Denyut jantung tidak
normal
|
3
|
Kalsium (ca)
|
-
Susu, kerang, ikan, keju
-
Sayuran (kubis, brokoli),
biji-bijian, tumbuhan polong
|
-
Memelihra tulang dan gigi
(sebagai komponen tulang dan gigi)
-
Berperan dalam proses pembekuan
darah
-
Mmbantu dalam mentransmisi
pesan-pesan(implus-implus saraf) melalui system saraf
-
Membantu kontraksi &
relaksai serabut otot
-
Melindungi tubuh terhadap
absorpsi zat-zat kimia radioaktif tertentu
-
Memelihara fungsi otot
jantung
-
Mengaktifkan enzim-enzim
tertentu
-
Membantu proses
penggumpalan darah.
|
-
Kelelahan luar biasa
-
Mual, muntah, anoreksia,
sakit perut
-
Sembelit, haus, gangguan
mental, batu kalsium dan pengapuran jaringan
-
Koma atau mati bila
mengalami hiperkalsemia yang berat
|
-
Pembekuan darah yang
lambat/sukar bila terjadi luka
-
Tulang menjadi rapuh atau
unak
-
Penyakit rakhitis
-
Pertumbuhan terlambat
-
Pembentukan tulang dan
gigi menjadi jelek
-
Kekejangan otot
|
4
|
Fosfor (P)
|
-
Susu, kuning telur,
daging, unggas, ikan
-
Serealia, kacang,
tumbuhan, polong
|
-
Membentuk dan memelihara
tulang gigi
-
Mengatur keseimbangan asam
dan basa dalam tubuh (darah)
-
Mengatur aktivitas
hormonal
-
Berperan dalam metabolism
zat-zat makanan, termasuk absopsi zat makanan, transportasi dan
penggunaannya.
-
Penting untuk efektifitas
beberapa vitamin
-
Unsure utama dari semua
sel tubuh
-
Kontraksi otot
-
Keterangan
:
Dalam
beberapa hal kalsium dan fosfor mempunyai beberapa kesamaan
-
Penting dalam pertumbuhan
tulang dan gigi
-
Diatur oleh kelenjar
peratiroid
-
Adanya vitamin D
meningkatkan absopsi
-
Tulang menyimpan kalsium
dan fosfor tapi juga melepaskan unsur- unsure tersebut.
|
-
Belum diketahui
|
-
Tulang dan gigi menjadi
rapuh
-
Kehilangan nafsu makan
-
Berat badan turun
-
Reakhitis
-
Lesu
-
Anoreksia
-
Sakit pada tulang.
|
5
|
Magnesium (Mg)
|
-
Tumbuhan polong, biji padi-padian,
serealia
-
Daging dan susu
|
-
Sintesis protein
-
Respirasi seluler
-
Sebagai katalisator dalam
beberapa reaksi kimia dan biologis yang melibatkan ATP & ADP.
-
Unsure penting, tulang,
otot, dan sel darah merah
-
Penting untuk kesehatan
otot dan saraf dan metabolism untuk menghasilkan energy.
|
-
Gangguan fungsi saraf.
|
-
gangguan mental, emosi dan
otot-otot
-
“tetani” yang serupa
dengan hipoglikemia
-
Pengontrolan terhadap otot
hilang
-
Perubahan-perubahan yang
mempengaruhi kerusakan system ginjal dan kardiovaskuler.
|
6
|
Klor (Cl)
|
-
Garan dapur, daging,susu,
telur.
|
-
Memelihara keseimbangan
asam-basa dalam tubuh
-
Berperan dalam pembentukan
asam hidroksida
-
Berperan sebagai komponen
HCL dalam lambung
-
Mengatur aktivitas
enzim-enzim tertentu
-
Memudahkan transfer karbon
dioksida dari darah ke paru-paru.
-
Membantu dalam memelihara
keseimbangan cairan, elektrolit, asam-basa dan tekanan (nilai) osmotic dalam
bagian rongga tubuh.
|
-
Belum diketahui.
|
-
Hilangnya rambut dan gigi.
-
Gangguan penceernaan,
mual, kelelahan(lesu)
|
7
|
Belerang (S)
|
-
Buah-buahan, sayuran,
tumbuhan polong, kacang.
-
Telur, susu, daging, keju,
dan makanan yang mengandung protein.
|
-
Membantu dalam penyimpanan
dan pembebasan energy
-
Meningkatkan kerja enzim
tertentu
-
Memelihara otot dan saraf
-
Meningkatkan proses
pembekuan darah
-
Sebagai komponen substansi
tubuh yang diperlukan untuk proses detoksifikasi.
-
Sebagai komponen
structural asam nukleat dan vitamin (tiamin, biotin, pantotenat) dan asam asam
lemak.
|
-
Belum diketahui.
|
-
Belum diketahui.
|
( Irianto,2004).
BAB III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Mineral makro terutama natrium, klor
dan kalium berperan dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh. Natrium, kalium,
kalsium dan magnesium diperlukan untuk transmisi saraf dan kontraksi otot.
Fosfor dan magnesium terlibat dalam metabolisme energi. Kalsium, fosfor dan
magnesium berperan dalam memberi bentuk tulang. Selain itu, mineral makro
memegang peranan khusus dalam tubuh.
Makro mineral
terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang dibutuhkan oleh
manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau
sebagai bagian dari struktur sel dan jaringan
Dampak negative dari
kelebihan makro mineral berpengaruh hadp kesehatan, dan kekurangan makro
mineraljuga berpengaruh terhadap gangguan kesehatan
b.
Saran
Dalam Pembahasan kami
di atas, Mineral merupakan bagian
tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh,
oleh karena itu perlu diperhatikan keseimbangan cairan tubuh yang di perlukan
dalam beraktifitas sehari – hari Khususnya Mineral Makro dimana berfungsi
sebagai bagian zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai struktur sel sdan
jaringan.
Show Conversion Code Hide Conversion Code Show Emoticon Hide Emoticon