Gambar:ilustrasi. |
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Wanita sehat secara normal akan mengalami suatu proses
degenerasi yang dinamakan menopause. Proses ini sering menimbulkan
gejala-gejala yang dirasakan tidak menyenangkan. Oleh karena itu sangatlah
penting bagi setiap wanita untuk benar-benar memahaminya. Sekitar separuh dari
semua wanita berhenti menstruasi antara usia 45 dan 50, sekitar seperempat
berhenti sebelum umur 45 tahun, dan seperempat lainnya terus menstruasi sampai
melewati umur 50 tahun.
Selanjutnya, salah satu hal yang dapat dilakukan untuk
membuat kehidupan saat menopause ini sedikit lebih mudah adalah dengan diet
menopause yang dapat membantu untuk energi tubuh, mengendalikan berat badan dan
mencegah sejumlah kondisi yang dapat menjadi lebih terlihat pada saat proses
penuaan terus berlanjut. Terapi Sulih Estrogen (TSH) serta olahraga yang
teratur juga dapat mengurangi beban pada saat terjadinya proses menopause ini.
Untuk lebih jelasnya, akan dibahas pada pokok pembahasan.
1.2.Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Askeb IV dan untuk meningkatkan
pengetahuan mahasiswa mengenai asuhan kebidanan pada ibu menopause.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui definisi dari
menopause
2. Untuk
mengetahui jenis- jenis dari menopause
3. Untuk
mengetahui tahap-tahap dari menopause
4. Untuk mengetahui gejala-
gejala menopause
5. Untuk mengetahui tanda awal
menopause
6. Untuk mengetahui gangguan
pada menopause
7. Untuk mengetahui kelainan
organic pada masa menopause
8.Untuk
mengetahui pengobatan pada menopause
9.Untuk mengetahui pola makan sehat
menuju menopause
10.Untuk
megetahui cara berolahraga pada saat menopause
11.Untuk
mengetahui dan mengerti cara mengimplementasikan asuhan kebidanan pada ibu
menopause
1.3.Manfaat
- Mengetahui
definisi dari menopause
- Mengetahui
jenis- jenis dari menopause
- Mengetahui
tahap-tahap dari menopause
- Mengetahui
gejala- gejala menopause
- Mengetahui
tanda awal menopause
- Mengetahui
gangguan pada menopause
- Mengetahui
kelainan organic pada masa menopause
- Mengetahui
pengobatan pada menopause
- Mengetahui
pola makan sehat menuju menopause
- Megetahui
cara berolahraga pada saat menopause
- Mengetahui dan mengerti cara mengimplementasikan asuhan kebidanan pada ibu menopaus
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.
DEFINISI MENOPAUSE
Menopause berasal dari bahasa Yunani yaitu Men Dan Pauseis
yang menggambarkan berhentinya haid. Menurut kepustakaan abad 17 dan 18,
menopause dianggap tidak berguna dan tidak menarik lagi.
Webster’s Ninth New Collgiate Dictionary mendefinisikan
menopause sebagai periode berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi
antara usia 40 – 50 tahun. Menopause kadang-kadang juga dinyatakan sebagai masa
berhentinya haid sama sekali. Dapat didiagnosa setelah 1 tahun tidak mengalami
menstruasi. Masa pancaroba ini disertai dengan gejala-gejala yang khas. Pada
premenopause timbul kelainan haid, sedangkan dalam postmenopause terjadi
gangguan vegetatif seperti panas, berkeringat dan palpitari, gangguan psikis
berupa labilitas emosi dan gangguan organis yang bersifat atrofi alat kandungan
dan tulang.
Menopause didefinisikan secara klinis sebagai suatu periode
ketika seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi karena produksi hormonnya
berkurang atau berhenti. Menopause merupakan suatu fase dalam kehidupan seorang
wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur.
2.2.
JENIS-JENIS MENOPAUSE
Menopause
dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu menopause alamiah dan menopause
prematur (dini).
1. Menopause
Alamiah
Menopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia
45-55 tahun. Menopause alamiah terjadi pada wanita yang masih mempunyai indung
telur. Durasinya sekitar 5-10 tahun. Meskipun seluruh proses itu kadang-kadang
memerlukan waktu tiga belas tahun. Selama itu menstruasi mungkin akan berhenti
beberapa bulan kemudian akan kembali lagi. Menstruasi datang secara fluktuatif.
Lamanya, intensitasnya, dan alirannya mungkin bertambah atau berkurang. Wanita
yang mengalami menopause alamiah mungkin membutuhkan perawatan atau mungkin
tidak membutuhkan perawatan apapun. Hal ini karena kesehatan mereka secara
menyeluruh cukup baik. Selain itu proses menopause berjalan sangat lambat
sehingga tubuhnya dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang
terjadi pada saat menopause.
1.
Menopause
Dini
Menurut dr. ali Baziad, Sp.O.G KFFR, staf pada Bagian
Obstetri dan Ginekologi, FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta “menopause dini
adalah berhentinya haid di bawah usia 40 tahun”. Kalau wanita itu sudah berusia
di atas 40 tahun, misalnya pada usia di atas 40 tahun, misalnya usia 42 dan 43,
ia tidak dikategorikan sebagai wanita yang mengalami menopause dini. Demikian
juga pada wanita usia produktif yang tidak lagi haid karena pengangkatan rahim,
ia tidak dapat disebut sebagai penderita menopause dini. Ini disebabkan indung
telurnya masih ada dan masih memproduksi sel-sel telur serta mengeluarkan
hormon estrogen. Sementara itu, jika kedua indung telurnya di angkat, otomatis
produksi hormon estrogen terhenti pula. Otomatis tidak akan mengalami haid lagi
untuk seterusnya sehingga dapat disebut telah mengalami menopause dini.
Menopause ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama, bisa karena indung telurnya diangkat, misalnya karena menderita kanker
indung telur. Kedua, diduga karena gaya hidup, seperti merokok, kebiasaan minum
minuman beralkohol, makanan yang tidak sehat, dan kurang berolah raga. Ketiga
bisa karena pengaruh obat-obatan seperti obat pelangsing dan jamu-jamu yang
tidak jelas zat kimianya. Pada umumnya, obat-obatan pelangsing memang
mengandung zat kimia yang dapat menghambat produksi hormon.
Gejala menopause dini dengan menopause biasa tidak ada
bedanya, walaupun setiap orang mengalami gejala dalam waktu yang sama. Tetapi
dari segi perubahan fisik penderita menopause biasanya tampak lebih parah. Ini
terlihat dari keluhan –keluhan yang mereka alami, yaitu osteoporosis dan
penyakit jantung koroner yang datang lebih cepat. Oleh karena itu datangnya
menopause dini perlu diwaspadai.
2.3.
TAHAP- TAHAP MENOPAUSE
Pada dasarnya menopause dibagi menjadi tiga tahap yaitu masa
pramenopause, menopause dan pasca menopause.
1. Pramenopause
Pramenopause yaitu masa transisi antara masa ketika wanita
mulai merasakan gejala menopause (biasanya pada pertengahan atau akhir usia 40
tahun) dan pada masa siklus haid benar-benar terhenti (rata-rata 51 tahun).
Pada masa pramenopause akan terjadi perubahan fisik yang berarti.
2.
Menopause
Masa menopause menandakan haid terakhir. Penentuan masa
menopause hanya bisa dilakukan setelah seorang wanita tidak haid lagi selama 1
tahun penuh.
3. Pascamenopause
Masa ini adalah masa setelah haid terakhir seorang wanita.
Dengan kata lain, pascamenopause terjadi setelah masa menopause. Biasanya,
keadaan fisik dan psikologisnya sudah dapat menyesuaikan dii dengan
perubahan-perubahan hormonalnya.
2.4.
GEJALA – GEJALA MENOPAUSE
Gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh perubahan kadar
estrogen dan progesteron. Karena fungsi ovarium berkurang, maka ovarium
menghasilkan lebih sedikit estrogen/progesteron dan tubuh memberikan reaksi.
Beberapa wanita hanya mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita yang lain
mengalami berbagai gejala yang sifatnya ringan sampai berat. Hal ini adalah
normal. Berkurangnya kadar estrogen secara bertahap menyebabkan tubuh secara
perlahan menyesuaikan diri terhadap perubahan hormon, tetapi pada beberapa
wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan
gejala-gejala yang hebat. Hal ini sering terjadi jika menopause disebabkan oleh
pengangkatan ovarium.
Perubahan hormonal pada tubuh tersebut berakibat munculnya gejala-gejala seperti nyeri sendi & sakit pada punggung, pengeringan pada vagina (sehingga sakit saat melakukan hubungan seksual), sulit menahan kencing, gangguan mood & emosi tinggi sehingga menimbulkan stres, selain itu penurunan kadar estrogen juga mengakibatkan kecenderungan peningkatan tekanan darah, pertambahan berat badan & peningkatan kadar kolesterol. Pada jangka panjang keluhan akibat menurunnya kadar estrogen ini dapat menyebabkan osteoporosis, penyakit jantung koroner, dementia tipe Alzheimer, stroke, kanker usus besar, gigi rontok & katarak.
Adapun gejala lain yang terjadi selama menopause yaitu :
Perubahan hormonal pada tubuh tersebut berakibat munculnya gejala-gejala seperti nyeri sendi & sakit pada punggung, pengeringan pada vagina (sehingga sakit saat melakukan hubungan seksual), sulit menahan kencing, gangguan mood & emosi tinggi sehingga menimbulkan stres, selain itu penurunan kadar estrogen juga mengakibatkan kecenderungan peningkatan tekanan darah, pertambahan berat badan & peningkatan kadar kolesterol. Pada jangka panjang keluhan akibat menurunnya kadar estrogen ini dapat menyebabkan osteoporosis, penyakit jantung koroner, dementia tipe Alzheimer, stroke, kanker usus besar, gigi rontok & katarak.
Adapun gejala lain yang terjadi selama menopause yaitu :
a.
Ketidakteraturan siklus haid
b.
Gejolak rasa panas
d.
Perubahan kulit
e.
Keringat dimalam hari
f.
Sulit tidur
g.
Perubahan pada mulut
h.
Kerapuhan tulang
j.
Penyakit
Bagi kebanyakan wanita keluhan-keluhan tersebut terutama
yang bersinggungan dengan kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan dampak
negatif pada kualitas hidup & rasa percaya diri. Untuk itu perlu penanganan
menopause yang tepat dalam menghadapinya. Saat ini pengobatan yang paling
efektif untuk mengobati gejala menopause & sekaligus sebagai pencegahan
terhadap osteoporosis adalah dengan terapi berbasis hormon estrogen yang bertujuan
untuk menggantikan penurunan estrogen yang terjadi saat menopause. Dan untuk
wanita menopause yang masih memiliki uterus (rahim) maka terapi tersebut
dikombinasikan dengan progestogen.
2.5. TANDA AWAL MENOPAUSE
a. Perubahan
kejiwaan
Perubahan yang dialami oleh wanita dengan menjelang
menopause adalah : merasa tua, mudah tersinggunga, mudah kaget sehingga jantung
berdebar, takut tidak bisa memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa
suami akan menyeleweng. Keinginan seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan
(orgasme), dan juga merasa tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu,
merasa memberatkan keluarga dan orang lain.
b. Perubahan fisik
Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan
kulit. Lemak bawah kulit menghilang sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh
dan lembek. Kulit mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan
menjadi hitam.pada kulit tumbuh bintik hitam, kelenjar kulit kurang berfungsi
sehingga kulit menjadi kering dan keriput.
Karena menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja
usus menjadi lambat, dan mereabsorbsi sari makanan makin berkurang. Kerja usus
halus yang semakin berkurang maka akan menimbulkan gangguan buang air besar
berupa obstipasi.
Perubahan yang terjadi pada alat genetalia meliputi liang
senggama terasa kering, lapisan sel liang senggama menipis yang menyebabkan
mudah terjadi (infeksi kandung kemih dan liang senggama). Daerah sensitive
makin sulit untuk dirangsang. Saat berhubungan seksual dapat menjadi nyeri.
Perubahan pada tulang terjadi oleh karena kombinasi
rendahnya hormon paratiroid. Tulang mengalami pengapuran, artinya kalium
menurun sehingga tulang keropos dan mudah terjadi patah tulang terutama terjadi
pada persendian paha.
2.6. GANGGUAN MENOPAUSE
Gangguan
menopause ialah jadwal menopause
1) Menopause premature
Terhentinya·
haid pada umur 40 tahun
Terdapat·
gejala premenopause hot flushes, kenaikan gonadotropin
2) Menopause terlambat
Berhentinya·
haid setelah umur 55 tahun
Terdapat·
gejala menopause
2.7.KELAINAN
ORGANIC PADA MASA MENOPAUSE
Dengan rangsangan estrogen terus-menerus tanpa selingan
progesterone memberikan peluang terjadinya keadaan patologis organ tujuan
estrogen dalam bentuk :
1) Perdarahan
disfungsional semakin meningkat
2) Terjadi
perubahan alat genetalia menjadi tumor jinak ; mioma uteri,
polip
endometrial, polip servikal
3)
Karsinoma korpus uteri
4) Keganasan
payudara
2.8. PENGOBATAN
Tidak semua wanita pasca menopause perlu menjalani Terapi
Sulih Hormon (TSH). Setiap wanita sebaiknya mendiskusikan resiko dan keuntungan
yang diperoleh dari TSH dengan dokter pribadinya.
Banyak ahli yang menganjurkan TSH dengan tujuan untuk :
Banyak ahli yang menganjurkan TSH dengan tujuan untuk :
Mengurangi gejala menopause yang tidak diinginkan.
Membantu mengurangi kekeringan pada vagina.
Mencegah terjadinya osteoporosis.
Beberapa efek samping dari TSH :
Perdarahan vagina
Nyeri payudara
Mual
Muntah
Perut kembung
Kram rahim.
Untuk mengurangi resiko dari TSH dan tetap mendapatkan
keuntungan dari TSH, para ahli menganjurkan:
Menambahkan progesteron terhadap estrogen.
Menambahkan testosteron terhadap estrogen.
Menggunakan dosis estrogen yang paling rendah.
Melakukan pemeriksaan secara teratur, termasuk
pemeriksan panggul, dan Pap smear sehingga kelainan bisa ditemukan sedini
mungkin.
Estrogen tersedia dalam bentuk alami dan sintetis (dibuat di
laboratorium). Estrogen sintetis ratusan kali lebih kuat dibandingkan estrogen
alami sehingga tidak secara rutin diberikan kepada wanita menopause. Untuk
mencegah hot flashes dan osteoporosis hanya diperlukan estrogen alami dalam
dosis yang sangat rendah. Dosis tinggi cenderung menimbulkan masalah,
diantaranya sakit kepala, migren. Estrogen bisa diberikan dalam bentuk tablet
atau tempelan kulit (estrogen transdermal).
Krim estrogen bisa dioleskan pada vagina untuk mencegah
penipisan lapisan vagina (sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi saluran
kemih dan beser) dan untuk mencegah timbulnya nyeri ketika melakukan hubungan
seksual. Wanita pasca menopause yang mengkonsumsi estrogen tanpa progesteron
memiliki resiko menderita kanker endometrium. Resiko ini berhubungan dengan
dosis dan lamanya pemakaian estrogen. Jika terjadi perdarahan abnormal dari
vagina, dilakukan biopsi lapisan rahim. Mengkonsumsi progesteron bersamaan
dengan estrogen dapat mengurangi resiko terjadinya kanker endometrium. Biasanya
terapi sulih hormon estrogen tidak dilakukan pada wanita yang menderita :
Kanker payudara atau kanker endometrium stadium lanjut
Perdarahan kelamin dengan penyebab yang tidak pasti
Penyakit hati akut
Penyakit pembekuan darah Porfiria intermiten akut.
Kepada wanita tersebut biasanya diberikan obat anti-cemas,
progesteron atau klonidin untuk mengurangi hot flashes. Untuk mengurangi
depersi, kecemasan, mudah tersinggung dan susah tidur bisa diberikan
anti-depresi.
2.9.
POLA MAKAN SEHAT MENUJU MENOPAUSE
Menopause merupakan peristiwa alami dalam siklus kehidupan
wanita. Untuk mencegah berbagai keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause
yang disebabkan oleh kekurangan hormon estrogen, pengaturan menu makanan yang
tepat sedini mungkin adalah salah satu jawaban yang tepat untuk mengatasi
kekurangan hormon estrogen pada tubuh. Hal ini merupakan alternatif alamiah,
yaitu dengan mengkonsumsi ekstra estrogen yang banyak terkandung pada sejumlah
bahan pangan.
Sebuah menopause diet adalah waktu yang baik untuk membatasi
makanan yang tidak begitu bagus untuk seorang wanita menuju masa menopause
karena ransel di kalori dapat lebih mudah selama fase kehidupan ini dan faktor
risiko jenis penyakit tertentu bisa naik. Tidak mengkonsumsi lemak berlebih dan
tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman berkafein, akan memelihara
hati dan sistem kardiovaskular yang sehat dan membantu untuk mengurangi risiko
kondisi seperti kanker dan diabetes.
Ganti pilihan dengan pilihan yang lebih sehat seperti air
mineral dan teh hijau tanpa kafein. Sayuran dan buah-buahan segar selalu
penting untuk disertakan dalam setiap diet. Seorang wanita harus menjauhi
makanan berlemak dan manis serta yang mengandung kafein atau apa pun yang
benar-benar tidak memiliki nilai gizi.
Ada senyawa alamiah dalam tumbuh-tumbuhan dan
kacang-kacangan yang struktur kimianya mirip dengan hormon estrogen dan
disinyalir akan menghasilkan efek seperti kerja estrogen. Senyawa tersebut disebut
fitoestrogen. Bahan pangan yang kaya akan fitoestrogen adalah jenis
kacang-kacangan terutama kacang kedelai, serta dapat ditemukan pada hampir
semua jenis serealm sayuran, pepaya, dan tanaman lain yang kaya akan kalsium.
Bahan pangan kaya fitoestrogen yang cocok digunakan untuk minuman segar antara
lain tahu sutera. Bahan yang terbuat dari kacang kedelai ini memiliki tekstur
yang sangat lembut, seperti krim kental, dapat menjadi pengganti aneka produk
dari daging sapi dan minyak hewani.- Susu Kedelai. Susu yang terbuat dari
kacang kedelai ini kaya zat fitoetrogen, sangat fleksibel diolah menjadi
dessert yang mengugah selera. Dianjurkan pula mengkomsumsikan bengkuang,
agar-agar rumput laut.
2.10.
OLAHRAGA TERATUR MENJELANG MENOPAUSE
Berolahraga secara teratur banyak manfaatnya. Berolahraga
memungkinkan untuk membakar lemak yang berlebih dengan lebih efisien. Dengan
demikian, olahraga mambantu mengandalikan berat badan. Selain itu olahraga
mempunyai manfaat sebagai berikut :
1) Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, serta
kemampuan tubuh untuk menjaga kadar gula darah.
2) Menjaga kepadatan tulang.
3) Menjaga massa otot.
4) Membakar kalori lemak.
5) Mengurangi stress
6) Mengurangi gejala menopause misalnya meriang.
7) Membantu menjaga fleksibilitas dan kelenturan
sendi sejalan dengan bertambahnya usia.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Subjektif
sikap responden terhadap menopause
|
|||||
Frequency
|
Percent
|
Valid Percent
|
Cumulative Percent
|
||
Valid
|
SS
|
3
|
6.0
|
6.0
|
6.0
|
S
|
11
|
22.0
|
22.0
|
28.0
|
|
R
|
5
|
10.0
|
10.0
|
38.0
|
|
TS
|
30
|
60.0
|
60.0
|
98.0
|
|
STS
|
1
|
2.0
|
2.0
|
100.0
|
|
Total
|
50
|
100.0
|
100.0
|
.
Objektif
Pada pemeriksaan didapatkan keadaan umum baik, keadaan
emosionalnya stabil dan kesadarannya compos mentis. Tekanan darah
130/80 mmHg, denyut nadi 74 x/menit, pernafasan 21 x/menit dan suhu badan 36,5 0C. Tinggi badan 160 cm dengan berat
badan 60 kg. Hasil pemeriksaan fisik tidak ada oedema pada muka,
konjungtiva pink, sklera terlihat putih. Pada mulut dan bibir tidak ada
sariawan (stomatitis), lidah bersih, tidak ada pembengkakan dan
perdarahan pada gusi, gigi ada caries. Tidak ada pembesaran pada kelenjar
thyroid dileher dan kelenjar getah bening di axilla. Bentuk dadanya simetris
dan tidak ada retraksi pada dadanya, bunyi jantung ada bunyi mur-mur dan paru –
paru tidak ada bunyi wheezing, Pada punggung dan pinggang tidak ada kelainan,
posisi tulang belakang lordosis, tidak ada nyeri ketuk pada pinggang. Pada anus
tidak ada haemoroid.
Assesmant
ibu
usia 41 tahun dengan menopause.
Planning
Beritahu hasil pemeriksaan,
memeberitahu hasil pemeriksaan bahwa ibu saat ini dalam keadaan baik, namun ibu
sudah mengalami masa menopause.
Beritahu istirahat, memeberitahu pola istirahat yang cukup, ibu jangan terlalu
banyak bekerja yang menyebabkan kelelahan.
Beritahu kebutuhan nutrisi, memberitahu kebutuhan nutrisi yang sesuai yaitu
tidak mengkonsumsi lemak berlebih dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol
juga minuman berkafein, akan memelihara hati dan sistem kardiovaskular yang
sehat dan membantu untuk mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes.
Ganti pilihan dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau
tanpa kafein.
Penkes personal hygiene, memberitahukan tentang personal hygiene yaitu mandi,
ganti pakaian, cuci rambut dan gososk gigi di lakukan setiap hari.
Beritahu gejala menopause, memberitahukan tanda gejala menopause kepada pasien
yaitu : Ketidakteraturan siklus haid, Gejolak rasa panas, Perubahan kulit,
Keringat dimalam hari, Sulit tidur, Perubahan pada mulut, Kerapuhan tulang,
Penyakit.
Beritahu penanganan, memberikan penanganan seperti : Pengobatan atau
penanggulangan keluhan menopause bergantung dari beratnya keluhan atau lamanya
masa menopause. Pengobatan dapat dilakukan dengan beberapa usaha antara lain :
1.
Mengurangi gejala-gejala yang mengganggu ( pengobatan simptomatis). Pengobatan
simptomatis diberikan misalnya untuk pengobatan sakit kepala, jantung berdebar,
tekanan darah yang tinggi dan lain sebagainya. Setelah gejala-gejala berkurang
dapat dilanjutkan dengan pengobatan spesifik yaitu pengobatan Estrogen. Perlu
diketahui bahwa pengobatan untuk menghilangkan gejala sampingan hanya bersifat
sementara dan akan dikeluhkan kembali bila obat yang diberikan habis.
2.
Penggantian hormon yang kurang atau hilang.( Hormon Replacement Terapi = HRT ).
Pengobatan estrogen penting bagi para wanita yang mempunyai faktor-faktor
risiko untuk penyakit jantung misalnya perokok, riwayat penyakit jantung dan
stroke dalam keluarga, kegemukan, tekanan darah tinggi dan wanita dengan
menopause yang terlalu cepat (dini). Ada 5 keuntungan pemberian HRT antara lain
:
•
Meningkatkan mutu hidup para wanita bila gejala-gejala menopause itu dapat hilang
dengan pengobatan estrogen
.•
Tanpa pengobatan gejala-gejala tersebut akan bertahan selama waktu 10 tahun
atau kadang-kadang seumur hidup.
•
Pengobatan dengan estrogen jangka panjang akan melindungi kehilangan massa
tulang dan osteoporosis.
•
Keluhan-keluhan saluran kencing dan kemaluan akan berkurang, misalnya infeksi
saluran kemih, , vagina, juga prolapsus uteri.
•
Meningkatkan daya ingatan yang mulai berkurang.
3.
Pengobatan supportif (pengobatan tambahan : misalnya Olah raga dan diet).
Pengobatan supportif yang penting adalah mempertahankan hidup sehat.. Berhenti
merokok akan sangat membantu, juga hindari minum alkohol dan kopi (caffein).
Sering berolah raga untuk menurunkan berat badan, misalnya berjalan kaki.
Makanan, sebaiknya yang cukup mengandung banyak kalsium.
BAB IV
P E N U T U P
3.1. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menopause
bukanlah suatu yang menakutkan. Kedatangannya tidaklah menakutkan asalkan kita
bisa mensikapinya dengan bijaksana & apabila terjadi keluhan-keluhan,
kunjungilah nakes untuk mendapatkan terapinya.
Pada tinjauan kasus di atas dapat disimpulkan bahwa Ny.E
telah mengalami menopause, Ny.E merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung,
sulit menahan kencing, rasa panas dan sulit tidur dan ia sudah tidak
mendapatkan haid sejak dua bulan yang lalu. Untuk mengurangi gejala menopause
dapat dengan Pengobatan supportif. Pengobatan supportif yang penting adalah
mempertahankan hidup sehat. Berhenti merokok akan sangat membantu, juga hindari
minum alkohol dan kopi (caffein) dan sering berolah raga untuk menurunkan berat
badan, misalnya berjalan kaki.
3.2.
SARAN
Menjadi tua dan keriput memang hal yang sering ditakuti oleh
para wanita. Namun, hal ini bukan berarti wanita kehilangan identitas
kewanitaannya. Justru seharusnya sadar bahwa wanita yang mengalami masa
menopause memulai fase kehidupan baru sebagai wanita yang matang dalam
berpikir. Namun, memang tidak dapat dipungkiri bahwa saat memasuki masa
menopause akan terjadi perubahan fisik dan emosi. Oleh karena itu, masa
menopause merupakan masa yang membutuhkan penyesuaian diri dan pengertian dari
berbagai pihak, terutama keluarga. Selain hal tersebut penting diingat bahwa
gaya hidup kita semasa muda sangat mempengaruhi gejala menopause yang akan
dirasakan kelak. Berikut beberapa tips supaya tetap sehat saat memasuki masa
menopause nanti, yaitu :
1.
Tidak merokok (bila merokok cobalah untuk berhenti),
2.
Tidak minum alkohol,
3.
Sering berolah raga secara teratur,
4.
Makan makanan yang sehat (terutama yang bersumber dari kacang
kedelai
sebagai sumber fitoestrogen)
5.
Cukup terkena cahaya matahari.
Lampiran
Lampiran
1
LEMBAR
PERNYATAAN
PERSETUJUAN
SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)
KESEDIAAN
MENGIKUTI PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Setelah membaca dan mendapat penjelasan
serta memahami sepenuhnya tentang penelitian,
Judul
Penelitian : Tingkat Pengetahuan,
Sikap Dan Tindakan Lansia Tentang Menopause (Kespro Lansia)
Instansi
Penelitian : Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia
Dengan ini menyatakan bersedia untuk
menjadi subyek penelitian dengan sukarela dan tanpa paksaan.
Makassar,
. ...................................
2013
(
___________________________ )
Nama
dan Tanda Tangan
Lampiran
2
KUESIONER
PENELITIAN
Nama :
Jenis kelamin :
Umur :
A.
SIKAP
Tandai
(√) Pada Kolom Jawaban Yang sesuai di bawa ini
Keterangan
:
SS
: Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-Ragu
TS: Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No
|
Pertanyaan
|
SS
|
S
|
R
|
TS
|
STS
|
||||||||
1
|
Wanita yang telah menapouse (berhenti haid) cenderung mengalami depresi
dan kecemasan pada dirinya
|
|||||||||||||
2
|
Menopause (berhenti haid) adalah hal yang menakutkan bagi saya
|
|||||||||||||
3
|
Saya tidak akan melayani suami saya saat terjadi menapouse
|
|||||||||||||
4
|
Menapouse adalah masa untuk bermalas-malasan
|
|||||||||||||
5
|
Sebaiknya di masa tua saya, saya manfaatkan untuk berkarya dan melakukan
hal yang bermanfaat
|
|||||||||||||
6
|
Dimasa menapouse harusnya lebih menjaga pola makan saya
|
|||||||||||||
7
|
Saya harus menyadari bahwa setelah
saya menapouse itu berati saya telah memasuki masa tua
|
|||||||||||||
8
|
Apakah anda setuju dengan adanya penyuluhan
menopause
|
|||||||||||||
9
|
Sebaiknya Perawatan kesehatan reproduksi
wajib dijaga
|
|||||||||||||
10
|
Di Usia lanjut kesehatan reproduksi tidak
terlalu diperhatikan mengingat usia yang sudah semakin tua
|
|||||||||||||
11
|
Setelah terjadi menopause kesehatan
reproduksi tidaklah penting, karena tidak dapat hamil lagi
|
|||||||||||||
12
|
Pemeriksaan kesehatan reproduksi bagi
lansia sangat perlu diperhatikan
|
|||||||||||||
B. PENGETAHUAN
1.
Bagi
seorang wanita, menopause itu sendiri berarti datangnya masa tua. Menopause
yang dikenal sebagai masa berakhirnya menstruasi atau haid.
a.
Benar b.
Salah
2.
Kesehatan reproduksi adalah suatu
keadaan sejahtera fisik, mental, & social secara utuh, tidak semata-mata
bebas dari suatu penyakit atau kecacatan dalam hal yang berkaitan dengan system
reproduksi, serta fungsi dan prosesnya
a. Benar b.
Salah
3.
Menopause merupakan proses fisiologis (normal) yang akan dialami oleh
semua makhluk hidup termasuk manusia
a. Benar b.
Salah
4.
Gejala-gejala dari menopause
disebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan progesteron.
a. Benar b.
Salah
5.
Premenopause dapat mulai di
sekitar 40. Menopause adalah umumnya sekitar 50.
a. Benar b.
Salah
6.
Keluhan-keluhan
yang timbul pada menopause antara lain keringat malam hari, mudah marah, sulit
tidur, siklus haid tidak teratur, gangguan fungsi seksual, kekeringan vagina,
perubahan pada indera perasa, gelisah, rasa khawatir, sulit konsentrasi, mudah
lupa, sering tidak dapat menahan kencing, nyeri otot sendi, serta depresi.
a. Benar b.
Salah
7.
Gejala-gejala
yang timbul pada fase pra menopause antara lain siklus haid yang tidak teratur,
perdarahan haid yang memanjang, jumlah darah yang banyak, serta nyeri haid.
a. Benar b.
Salah
8.
Bila terjadi menopause, sebagian
perempuan tidak menyadari gejalah-gejalah yang terjadi bahwa dirinya telah
mengalami masa menopause.
a. Benar b.
Salah
9.
Meningkatnya kemandirian
perempuan, khususnya dalam peranan dan fungsi reproduksinya merupakan tujuan
khusus kesehatan reproduksi dan untuk mencegah menopause dini
a. Benar b.
Salah
10. Usia merupakan hal pemicuh utama
menopause dan gaya hidup
a. Benar b.
Salah
C.
TINDAKAN
1. Apakah anda pernah mencari informasi mengenai Kesehatan Reproduksi?
.........................................................................................................
2. Apakah
anda pernah mencari informasi mengenai
penyakit Kesehatan
Reprodiksiyang berkaitan dengan Menopause?
.........................................................................................................
3. Apakah
yang anda
lakukan saat timbul gejala atau
ganguan pada kesehatan reproduksi terutama pada gejala Menopause?
..........................................................................................................
4. Apakah
anda pernah mengikuti penyuluhan
mengenai Kesehatan
Reproduksi Lansia?
..........................................................................................................
5. Untuk menghadapi masa menopause, jenis makanan apa yang
anda konsumsi untuk mencegah/ menghambat terjadinya Menopause?
........................................................................................................
6. Tindakan apa yang anda lakukan untuk menghindari gejala
menopause dini ?
........................................................................................................
Show Conversion Code Hide Conversion Code Show Emoticon Hide Emoticon